Antara Lonjakan Kreativitas dan Risiko Eksistensial
AI Generatif: Antara Lonjakan Kreativitas dan Risiko Eksistensial Bayangkan sebuah dunia di mana mesin bisa menjadi seniman, penulis, bahkan ekonom. Produk informasi yang dihasilkan tidak lagi sekadar perhitungan dingin, tetapi mampu meniru kecerdasan manusia. Apa yang dulu hanya ada dalam fiksi ilmiah, kini menjadi kenyataan berkat hadirnya AI generatif. Sejak Alan Turing mengusulkan konsep "Game Imitasi" pada tahun 1950, gagasan bahwa mesin bisa menyaingi manusia dalam berpikir kreatif terus menjadi perdebatan. Kini, dengan kehadiran ChatGPT dan model generatif lainnya, perdebatan itu berubah menjadi kenyataan nyata—bahkan sekaligus tantangan etis dan sosial yang mendesak. Jejak Perjalanan AI Menuju Generatif Pada 1960-an, program ELIZA mengejutkan ilmuwan dengan respons mirip manusia meski berbasis aturan sederhana. Lompatan berikutnya datang melalui jaringan saraf buatan pada 1980-an,...